Kamis, April 09, 2015

Penelitian Meta Analisis

                Pada artikel berikut ini akan kita bahas mengenai apa itu penelitian meta analisis, bagaimana melakukannya, dll, namun ada baiknya jika kita mengetahui sejarah dari meta analisis tersebut. Dengan kita mengetahui bagaimana sejaraha penelitian meta analisis, mungkin akan memberikan kemudahan kita untuk memahami apa itu meta analisis.
                Meta analisis sudah digunakan secara “implisit” pada tahun 1904. Implisit berarti, meta analisis sudah digunakan, namun tidak digunakan secara jelas atau terang-terangan. Pada tahun 1904, meta analisis digunakan oleh Karl Pearson untuk kajian di bidang kesehatan/pengobatan, Lalu sering dengan perkembangan zaman, penelitian meta analisis juga digunakan dalam dunia pendidikan oleh Glass. Pada tahun 1976, Glass mulai menggunakan meta analisis secara terang-terangan di dalam artikelnya. Meta analisis dikembangkan oleh Gene Glass yang memperluas pengadopsian hasil penelitian oleh para peneliti. Lalu, meta analisis juga digunakan oleh Frank L. Schimdt dan John E. Hunter.

Sabtu, September 27, 2014

BAGAIMANA CARA MENULIS BUKU TEKS PELAJARAN?

                Dalam tugas kali ini, saya akan menyimpulkan dari 5 artikel mengenai “cara penulisan buku pelajaran” yang saya temui di Internet:
1.         Panduan Penulisan dan Penerbitan Buku Teks ERLANGGA
2.         Menulis dan Menerbitkan 5 Buku Pelajaran Dalam 1 Bulan
3.         Menulis Buku Pelajaran Sekolah
4.         Cara Gampang Menulis Buku
5.         Pembuatan Buku Pelajaran
                Dari ke-5 artikel di atas, saya telah mendapatkan apa-apa saja yang harus di perhatikan dalam proses pembuatan buku, tips-tips dalam pembuatan buku dan bagaimana dengan penerbitan buku. Namun sebelum masuk ke inti permasalahan, saya ingin membahas sedikit mengapa kita tetap harus mempelajari dan mengembangkan bahan ajar cetak di zaman yang serba digital seperti ini.
                Bahan ajar merupakan suatu hal penting yang harus di pegang oleh guru atau pemelajar, atau bisa dibilang bahan ajar juga merupakan panduan guru dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya bahan ajar, mungkin guru akan kebingungan dalam proses pembelajaran di kelas. Bahan ajar itu sendiri dimaksudkan adalah bahan ajar cetak dan kini bahan ajar cetak berupa buku teks, sudah menyebar luas di seluruh Indonesia, walaupun tidak merata.  Buku teks pelajaran inilah yang akan dijadikan guru sebagai penduannya dalam proses pembelajaran. Buku teks pelajaran ditulis oleh para pakar dan praktisi IPTEK dengan latar belakang bidang pendidikan yang berbeda-beda. Menulis bahan ajar juga tidak boleh sembarangan, tetapi harus mengikuti kaidah penulisan bahan ajar yang memenuhi standar. Itulah alasan kenapa tidak semua pemelajar baik guru atau dosen yang menulis buku, mereka kurang mengetahui apa-apa saja yang harus diperhatikan saat proses penulisan buku dan memang belum sepenuhnya ada pelatihan pembuatan buku teks pelajaran dari pemerintah setempat.

Sabtu, September 13, 2014

Apa Itu PBAC ?

Apa Itu PBAC ?
                PBAC adalah kepanjangan dari Pengembangan Bahan Ajar Cetak. Seharusnya menurut saya, sebagai teknolog pendidikan yang berfokus pada peserta didik, yang dikembangkan bukanlah bahan ajar cetak melainkan bahan BELAJAR cetak. Sehingga Mata Kuliah ini akan membahas bagaimana mengembangkan bahan belajar cetak untuk peserta didik yang baik dan benar. Bahan Belajar Cetak merupakan media pembelajaran yang telah digunakan dari zaman dahulu dan saat ini di zaman digital, bahan belajar cetak juga tetap digunakan. Oleh karena itu, bahan belajar cetak juga perlu dikembangkan agar sesuai dengan tuntutan zaman digital saat ini.
                Bahan belajar cetak ini bertujuan untuk membuat peserta didik belajar, baik secara individu atau tidak. Salah satu contoh dari bahan belajar cetak adalah buku. Buku adalah kumpulan kertas yang mengandung informasi yang tersusun secara sistematis, disatukan dengan dijilid agar menjadi satu. Contoh lain dari bahan belajar cetak ini seperti modul, handout, buku, poster, dll.

Minggu, April 06, 2014

Facebook Dan Inovasi Di Dunia Pendidikan

Facebook dan Inovasi Di Dunia Pendidikan

PENDAHULUAN
      A.   Latar Belakang
Pada zaman yang sudah sangat canggih ini, tidak heran jika kita sudah dimanjakan dengen kemudahan teknologi. Salah satu contohnya adalah dalam bidang pendidikan. Program pembelajaran saat ini sudah semakin berkembang seiring majunya teknologi. Peserta didik tidak harus selalu pergi ke perpustakaan dan membawa buku-buku yang cukup tebal untuk dibaca, melainkan cukup membawa smartphonenya untuk proses pembelajaran. Hal itu dapat terjadi karena adanya Invasi dalam bidang pendidikan.
Elektronik Learning (E-Learning) merupakan salah satu metode ajar yang juga dikembangkan oleh para pemerhati pendidikan. Elektronik Learning atau bisa dibilang pembelajaran yang menggunakan alat elektronik pada dasarnya untuk proses belajar mengajar. Pada mata kuliah DIP juga digunakan E-Learning.

Minggu, November 25, 2012

Teori Belajar

Teori Belajar Behavioristik
Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Gage, Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.

Sabtu, November 24, 2012

LANDASAN ORGANISATORIS PENGEMBANGAN KURIKULUM



Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam organisatoris kurikulum yaitu :

a.    Ruang lingkup (Scope), mencakup materi dan pengalaman belajar. Menyangkut jawaban atas pertanyaan : “materi dan pengalaman belajar apa yang harus diajarkan? Berapa jauh ruang lingkup dan organisasi materi itu harus ditetapkan untuk mencapai tujuan?”.

LANDASAN SOSIOLOGIS PENGEMBANGAN KURIKULUM


Pengertian Landasan Sosial Budaya


Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Mengapa pengembangan kurikulum harus mengacu pada landasan sosiologis? Anak-anak berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik informal, formal, maupun non formal dalam lingkungan masyarakat, dan diarahkan agar mampu terjun dalam kehidupan bermasyarakat.
Karena itu kehidupan masyarakat dan budaya dengan segala karakteristiknya harus menjadi landasan dan titik tolak dalam melaksanakan pendidikan.
Jika dipandang dari sosiologi, pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga masyarakat yang diharapkan, pendidikan adalah proses sosialisasi, dan berdasarkan pandangan antrofologi, pendidikan adalah “enkulturasi” atau pembudayaan. “Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul manusia-manusia yang lain dan asing terhadap masyarakatnya, tetapi manusia yang lebih bermutu, mengerti, dan mampu membangun masyarakatnya.