Apa Itu PBAC ?
PBAC adalah kepanjangan dari
Pengembangan Bahan Ajar Cetak. Seharusnya menurut saya, sebagai teknolog
pendidikan yang berfokus pada peserta didik, yang dikembangkan bukanlah bahan
ajar cetak melainkan bahan BELAJAR cetak. Sehingga Mata Kuliah ini akan membahas
bagaimana mengembangkan bahan belajar cetak untuk peserta didik yang baik dan
benar. Bahan Belajar Cetak merupakan media pembelajaran yang telah digunakan
dari zaman dahulu dan saat ini di zaman digital, bahan belajar cetak juga tetap
digunakan. Oleh karena itu, bahan belajar cetak juga perlu dikembangkan agar
sesuai dengan tuntutan zaman digital saat ini.
Bahan belajar cetak ini
bertujuan untuk membuat peserta didik belajar, baik secara individu atau tidak.
Salah satu contoh dari bahan belajar cetak adalah buku. Buku adalah kumpulan
kertas yang mengandung informasi yang tersusun secara sistematis, disatukan
dengan dijilid agar menjadi satu. Contoh lain dari bahan belajar cetak ini
seperti modul, handout, buku, poster, dll.
Harapan Setelah Mengikuti PBAC ?
Harapan saya setelah mengikuti
mata kuliah ini adalah:
1.
Saya dapat membuat suatu bahan belajar cetak yang tidak monoton, tidak di
dominasi oleh kata-kata hitam putih saja.
2.
Saya dapat membuat bahan belajar cetak yang baik sesuai dengan standar yang
ada.
3.
Saya dapat mengevaluasi bahan belajar cetak nantinya.
Susuan Kata Istilah PBAC :
1.
Penelitian
2.
Peserta
didik
3.
Analisis
kebutuhan peserta didik
4.
Kisi-Kisi
5.
Kurikulum
6.
Cara
penulisan
7.
Ejaan
8.
Keterbacaan
9.
Judul
10. Materi
11. Pengembangan
12. Disain
13. Cetakan
14. Bahan ajar
15. Industri Buku
16. Buku
17. Poster
18. Naskah
19. Modul
20. Skripsi
21. Rangkuman
22. Handout
23. Komik
24. E-Book
25. Belajar
26. Pembelajaran
27. Menilai
28. Mengevaluasi
Deskripsi Singkat Istilah PBAC :
Dalam melakukan suatu
pengembangan bahan belajar cetak, yang pertama kali dapat dilakukan adalah
proses penelitian. Apa yang diteliti
?. Jawabannya adalah Peserta didik. Kenapa?.
Karena
sukses atau tidaknya suatu proses belajar pembelajaran adalah peserta didik. Jika peserta didik itu
bisa memahami materi dengan baik maka proses belajar mengajar bisa dibilang
sukses. Selain itu peserta didik itu juga adalah focus utama dalam proses
pembelajaran. Melalui proses penlitian yhang dilakukan baik secara bertahap atau
tidak terhadap peserta didik, maka akan diperoleh hasilnya. Hasilnya adalah Analisis Kebutuha Peserta Didik. Dalam
proses penelitian akan ditemukan apa saja kebutuhan peserta didik di zaman ini,
apa tuntutan yang ada pada zaman serba modern seperti ini. Berdasarkan
karakteristik peserta didik yang tidak mungkin memiliki kesamaan Antara satu
dengan yang lain, akan ditemukan kebutuhan yang berbeda-beda juga. Oleh karena
itu, dengan mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan oleh peserta didik, akan cukup
mudah untuk menjawab tantangan di zaman modern ini.
Langkah selanjutnya dari hasil
analisis itu adalah dibuatnya sebuah list atau sebuah kisi-kisi apa saja kebutuhan peserta didik. Kisi-kisi ini nantinya
akan digunakan untuk membuat suatu kurikulum
yang berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik tersebut. Kurikulum itu
sendiri adalah suatu rancangan dasar dari proses pembelajarn peserta didik.
Kurikulum yang dibuat berdasarkan analisis tersebut, akan lebih mudah dan
dipahami. Konten pada kurikulum akan didisain sedemikian rupa agar menghasikan
kurikulum yang baik dan benar, sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya.
Proses pendisainan kuirkulum itu meliputi cara
penulisan, ejaan, keterbacaan, dan judul. Hal hal itu dibutuhkan untuk menghasilkan susunan materi
yang tersusun secara sistematis. Cara
penulisan yang benar dan baik, sesuai syarat yang berlaku akan membantu dalam
proses pembelajaran dan tingkat pemahaman peserta didik. Begitu juga dengan
ejaan dan keterbacaan. Dari judul kita akan mendapat tema materi yang akan di
bahas untuk kemudian dikembangkan. Apabila ada sebuah materi yang susah di
baca, ejaan yang berantakan dan penulisannya yang kacau tentu saja materi itu
tidak layak untuk dikembangkan, karena hanya akan menyulitkan para peserta
didik dalam proses pembelajaran.
Kemudian materi yang sudah dibuat
dengan baik, benar dan sesuai standar yang berlaku akan masuk ke tahap pengembangan. Pengembangan disini
dilakukan dari hasil kurikulum, tujuannya untuk menjadikan materi yang sudah
ada, dapat dinikmati oleh peserta didik. Salah satu tahap pengembangan adalah
adanya proses disain. Disain disini
dilakukan untuk “mengemas” materi yang tadi, agar lebih menarik dan lebih
bagus. Sehingga akan menimbulkan minat belajar pada diri peserta didik. Setelah
melalui proses pengembangan dan disain materi, makan akan dilakukan proses pencetakan. Proses pencetakan ini akan
menghasilkan beberapa produk bahan ajar
cetak yang dapat digunakan oleh guru kemudian diubah menjadi bahan belajar
untuk peserta didik nantinya.
Salah satu proses pencetakan ini
adalah, masuknya materi tersebut ke Industri
Buku untuk dilakukan proses pembuatan buku.
Buku adalah produk bahan belajar cetak yang sudah ada sejak dahulu dan tidak
asing di kalangan peserta didik. Namun tidak hanya buku yang bisa dihasilkan
dari hasil cetakan materi tersebut. Hasil cetakan bisa juga berupa:
- Poster pembelajaran, berupa selembar kertas yang didisain semenarik mungkin lalu ditempel agar bisa dilihat oleh peserta didik. Poster itu bisa seperti sebuah tutorial, petunjuk dan pengetahuan umum.
- Naskah, berisikan informasi seputar pendidikan yang disusun sedemikian mungkin dalam bentuk naskah.
- Modul, Modul adalah satuan program pembelajaran yang terkecil, yang dapat dipelajari oleh pesera didik sendiri secara perseorangan (self instructional).
- Skripsi, suatu karya tulis ilmiah dari hasil penelitian pendidikan yang dapat dibaca oleh peserta didik, namun tentu saja sudah di disain sebaik mungkin agar peserta didik tidak cepat bosan saat membacanya.
- Rangkuman, ini adalah kumpulan informasi yang disusun seperti poin-poin untuk memudahkan proses pembelajaran.
- Handout (HO), adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada peserta didik ketika mengikuti proses pembelajarn di sekolah. HO dimaksudkan untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi peserta didik.
- Komik, sangat berbeda dengan buku pelajaran, komik cenderung diminati siswa karena mengandung banyak gambar di dalamnya. Namun komik ini adalah komik pendidikan, bukan komik-komik hiburan.
- E-book, ini adalah bentuk digital dari buku agar mengikuti perkembangan zaman. Namun karena ini hasil cetakan, mungkin ini seperti cetakan kasar dr e-book tersebut.
Hasil
cetakan itu pada akhirnya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, akan
digunakan sebagai bahan belajar
peserta didik. Peserta didik akan belajar menggunakan hasil cetakan yang sudah
dikemas semenarik mungkin untuk menarik minat mereka. Dari proses belajar ini
akan terjadi suatu interaksi antara peserta ddik dan bahan belajar. Interaksi
ini adalah proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran ini, peserta didik dapat melakukannya secara
individu, berkelompok dengan teman atau dengan bantuan guru mereka.
Namun, sebelum disebar luaskan untuk digunakan
oleh para peserta didik, hasil cetakan akan melalui proses penilaian dan
evaluasi. Penilaian hasil cetak
berdasarkan beberapa kategori yang ditentukan, seperti keterbacaan, cara
penulisan, disain, dll. Setelah itu, akan dilakukan evaluasi secara keseluruhan oleh para evaluator pendidikan, apakah
hasil cetakan itu sudah sesuai dengan tujuan dibuatnya bahan belajar
berdasarkan syarat-syarat yang ada atau belum. Jika sudah, maka bahan belajar
itu bisa disebarluaskan dan dibagikan ke peserta didik.
Nama :
Wisnu Ari Susilo
No. Reg :
1215120019
PBAC TP REG 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar