Dalam tugas kali ini, saya akan
menyimpulkan dari 5 artikel mengenai “cara penulisan buku pelajaran” yang saya
temui di Internet:
1.
Panduan
Penulisan dan Penerbitan Buku Teks ERLANGGA
2.
Menulis
dan Menerbitkan 5 Buku Pelajaran Dalam 1 Bulan
3.
Menulis
Buku Pelajaran Sekolah
4.
Cara
Gampang Menulis Buku
5.
Pembuatan
Buku Pelajaran
Dari
ke-5 artikel di atas, saya telah mendapatkan apa-apa saja yang harus di
perhatikan dalam proses pembuatan buku, tips-tips dalam pembuatan buku dan
bagaimana dengan penerbitan buku. Namun sebelum masuk ke inti permasalahan,
saya ingin membahas sedikit mengapa kita tetap harus mempelajari dan
mengembangkan bahan ajar cetak di zaman yang serba digital seperti ini.
Bahan
ajar merupakan suatu hal penting yang harus di pegang oleh guru atau pemelajar,
atau bisa dibilang bahan ajar juga merupakan panduan guru dalam proses
pembelajaran. Tanpa adanya bahan ajar, mungkin guru akan kebingungan dalam
proses pembelajaran di kelas. Bahan ajar itu sendiri dimaksudkan adalah bahan
ajar cetak dan kini bahan ajar cetak berupa buku teks, sudah menyebar luas di
seluruh Indonesia, walaupun tidak merata.
Buku teks pelajaran inilah yang akan dijadikan guru sebagai penduannya
dalam proses pembelajaran. Buku teks pelajaran ditulis oleh para pakar dan
praktisi IPTEK dengan latar belakang bidang pendidikan yang berbeda-beda.
Menulis bahan ajar juga tidak boleh sembarangan, tetapi harus mengikuti kaidah
penulisan bahan ajar yang memenuhi standar. Itulah alasan kenapa tidak semua
pemelajar baik guru atau dosen yang menulis buku, mereka kurang mengetahui
apa-apa saja yang harus diperhatikan saat proses penulisan buku dan memang
belum sepenuhnya ada pelatihan pembuatan buku teks pelajaran dari pemerintah
setempat.
APA ITU BUKU TEKS
PELAJARAN?
Menurut
Totok Djuroto, buku teks pelajaran adalah kelompok karya tulis ilmiah, tetapi
dibuatnya bukan berdasarkan hasil penelitian, tetapi materi pelajaran atau mata
kuliah suatu ilmu pengetahuan tertentu sesuai kebutuhan dalam pembelajaran
bidang studi tertentu. Dalam bagian buku suatu mata pelajaran yang dapat
merupakan suatu kesatuan yang utuh dan dapat dipergunakan dalam proses
pembelajaran sebagai alat bantu diklat yang disusun secara sistematik dari yang
mencakup tujuan dan uraian materi.
Dari
definisi di atas, dapat diambil beberapa point dari apa itu buku teks
pelajaran. Pertama buku teks pelajaran itu ditujukan untuk membantu proses
pembelajaran, Kedua buku teks pelajaran disusun secara sistematis, Ketiga buku
teks pelajaran dibuat berdasarkan materi pelajaran tertentu, Keempat buku teks
pelajaran mencakup informasi yang berupa materi pelajaran itu sendiri.
Tujuan Penulisan Buku
Pelajaran
a.
Menyediakan
buku sesuai dengan kebutuhan peserta didik, institusi dan lapangan/industry
serta tuntutan perkembangan teknologi dan kurikulum.
b.
Mendorong
penulis/dosen untuk berkreasi dan kreatif membagikan ilmunya kepada masyarakat.
c.
Mendorong
penulis untuk meng-update ilmunya sesuai dengan kriteria tuntutan buku layak
terbit mencakup substansi, bahasa dan potensi pasar.
d.
Mendukung
penulis untuk menerbitkan buku bila belum terbit.
Isi Buku Pelajaran
Isi
buku pelajaran yaitu berupa susunan teori, konsep, formula atau aturan terkini
dilengkapi dengan contoh-contoh masalah atau studi kasus serta solusinya. Isi
buku teks pelajaran juga harus orisinil dengan merujuk dari berbagai sumber.
informasi tepat, dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan kepada pembaca dan
semua pihak yang terkait didalamnya. Isi tersusun dengan baik atau dengan alur
informasi yang mudah dipahami.
Seperti
yang dinyatakan oleh UNESCO (1994) yaitu: Learn to know, Learn to do, Learn to
be dan Learn to live together merupakan aspek pendidikan yang harus dipenuhi
suatu buku pelajaran yang baik. Aspek itu yaitu ilmu pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skills), dan sikap perilaku (Attitude).
Prinsip Pembuatan Buku
Teks Pelajaran
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan buku antara lain:
a.
Prinsip
Relevansi, artinya keterkaitan. Materi yang ditulis seharusnya berhubungan atau
relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai.
b.
Prinsip
Konsistensi, artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat
macam, maka bahasan yang ada pada buku juga harus sama dan konsisten, yaitu
meliputi empat macam kompetensi dasar itu.
c.
Prinsip
Kecukupan, artinya materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu
peserta diklat menguasai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh
terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan
kurang membantu pencapaian kompetensi sebaliknya jika terlalu banyak akan
membuan buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Tahapan Penulisan Buku
Pelajaran
Untuk
menjadi seorang penulis buku teks pelajaran yang baik, dapat diawali dengan
langkah-langkah berikut:
·
Membaca
dan menelaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). SKKD adalah standar isi buku yang
mengacu pada kurikulum yang sedang digunakan.
·
Menyusun
peta konsep. Peta konsep adalah sistematika pendistribusian materi yang mengacu kepada SKKD, semacam daftar isi.
·
Mengumpulkan
materi yang relevan dengan SKKD untuk dijabarkan sesuai dengan peta konsep. Materi ini harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan, aktualitas,
kemenarikan, kegunaan, dan eksklusivisme.
· Membaca
buku ajar yang telah dinyatakan lolos BSNP agar memperoleh inspirasi dan dapat membuat modifikasi.
· Memahami
instrument penilaian buku ajar yang telah ditetapkan BSNP. Ini disebabkan
setiap buku harus dinilaikan ke BSNP agar diperoleh standar isi yang sama.
·
Mengembangkan
materi sesuai dnegan peta konsep. Akan lebih baik jika diawali dari tingkat kebahasaan yang dikuasai.
·
Merefleksikan
koherensi materi dalam satu bab/unit untuk ditemukan kekurangan.
·
Minta
pertimbangan pihak lain untuk memberi keritikan atau input.
·
Buku
siap dicetak.
Ketentuan Pembuatan
Buku Teks Pelajaran
Ketentuan
ketentuan yang ada dalam pembuatan buku teks pelajara dibagi berdasrkan isi,
penyajian, Bahasa, dan ilustrasi.
·
Persyaratan
berdasarkan dengan Isi buku:
a.
Memuat
sekurang-kuranganya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik
b.
Relevan
dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai.
c.
Sesuai
dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
d.
Tidak
mengandung muatan politis ataupun hal berbau SARA.
e.
Sesuai
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, jenjang, sasaran dan perkembangan zaman.
f.
Isi
dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, dan teori.
·
Persyaratan
berdasarkan dengan penyajian
a.
Uraian
teratur sesuai dengan urutan setiap bab
b.
Menarik
minat dan perhatian peserta didik
c.
Menantang
dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari
d.
Mengacu
pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor
e.
Penyajian
menggunakan Bahasa ilmiah dan formal
·
Persyaratan
berdasarkan dengan Bahasa
a.
Menggunakan
Bahasa Indonesia yang benar
b.
Menggunakan
kallimat yang sesuai dengan kematangan dan perkembangan sasara pembaca
c.
Menggunakan
istilah, kosakata, indeks, symbol yang mempermudah pemahaman
·
Persyaratan
berdasarkan dengan Ilustrasi
a.
Relevan
dengan konsep, prinsip yang disajikan
b.
Tidak
menggunakan kesinambungan antar kalimat, bagian dan paragraph
c.
Merupakan
bagian terpadu dan bahan ajar
d.
Jelas,
baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi.
Tips dan Trik
Di
luar dari pembahasan materi bagaimana menulis buku pelajaran, saya menemukan
sebuah artikel yang berisikan tips bagaimana menulis banyak buku pelajaran
hanya dari 1 buku induk. Bagi para guru atau praktisi IPTEK yang sudah
mengetahui trik-trik menulis buku pelajaran sekolah, hal ini adalah pekerjaan
mudah dalam menulis buku. Cukup diperlukan 1 buku induk untuk membuat kembali
buku pelajaran. Bagaimanca caranya?
a.
Ganti
Judulnya
Setiap menulis buku baru, kita
tinggal mengganti judul buku pelajaran tersebut, contoh: “Buku Pintar Bahasa
Indonesia”, bulan berikutnya kita namakan “Buku Cakap Bahasa Indonesia” dan
begitu seterusnya, dan tentu jangan mengganti materi di dalam buku cukup
mengacaknya saja sesuai dengan kebutuhan setiap judul buku,
b.
Cek
dan ganti contoh-contoh kalimat maupun kosakata
c.
Mengganti
layout dan cover buku.
Jika
sudah seperti itu, lalu bagaimana proses mengikutkan naskah buku pelajaran ke
penerbit? ada yang perlu diperhatikan dalam proses ini, yaitu:
a.
Perhatikan
penerbit mana saja yang menerbitkan buku sekolah. Catat alamat mereka, email,
web, dan informasi yang dibutuhkan
b.
Pelajari
format dan gaya tulisan
c.
Paham
Kurikulum
d.
Kalau
penerbit yang bersangkutan memiliki web, coba masuk ke laman mereka. Biasanya
aka nada tata cara pengiriman naskah.
Sumber:
·
Artikel
Panduan Penulisan dan Penerbitan Buku Teks Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar